WHAT IS MUSIC TECHNOLOGY?

Sekolah Musik Indonesia
3 min readSep 7, 2021
Design By Freepik

Kita biasanya mengenal pekerjaan di bidang musik dengan fokus pada penyanyi atau pemain musik yang berada di tengah panggung atau biasa disebut artis, musisi, atau player. Namun jika kita menelusuri bidang musik, kita akan menemukan ada banyak pilihan karir lebih luas, seperti: produser musik, composer, arranger, sound engineering, music director, music teacher, dan masih banyak lainnya.

Sering dikatakan bahwa untuk sukses dalam bisnis musik tidaklah mudah karena persaingan yang tinggi. Persaingan tinggi bukan berbicara tentang latar-belakang pendidikan saja, tetapi tetapi juga kompetensi pelaku-pelaku dunia musik yang harus dapat menjawab kebutuhan industri musik dan mengikuti perkembangan zaman (baca revolusi industri). Salah satu kompetensi penting yang harus dimiliki oleh kamu yang ingin berkarir di bidang musik adalah musik-teknologi.

Musik teknologi adalah penggunaan teknologi seperti komputer dan perangkat elektronik lainnya untuk berkreasi dalam musik, seperti membuat lagu, rekaman, penulisan notasi, pertunjukan musik hingga distribusi musik secara digital.

Image: Mike Lowe, Music-Tech Show Off Your Studio

Tidak hanya untuk berkreasi, musik teknologi juga dapat digunakan dalam proses belajar-mengajar seperti yang terjadi di Sekolah Musik Indonesia. Profil kelulusan SMI disebut “Compusician”, berasal dari kata computer-musician yang berarti seseorang yang dapat menggunakan komputer untuk bermusik.

Musik teknologi sangat berdampak besar dalam proses produksi musik. Dunia yang memasuki era digital justru membuka peluang dan kesempatan yang lebih besar dan merata bagi banyak orang. Zaman dulu hanya artis-artis dan musisi profesional yang dapat melakukan rekaman bersama label musik di studio yang lengkap dan alat-alat yang mahal. Sekarang ini, semua orang memiliki kesempatan lebih banyak untuk membuat karyanya sendiri dengan peralatan yang sederhana, yang biasa disebut “home recording”.

Proses rekaman (recording) suara secara umumnya dapat bersifat elektronik, digital, mekanikal, atau reproduksi gelombang suara seperti suara berbicara, efek suara, nyanyian, dan musik instrumental. Ada berbagai macam proses rekaman, tetapi dua tipe yang paling sering digunakan dalam digital recording adalah:

  • Audio/ Acoustic Recording yaitu tentang menangkap gelombang suara melalui mikrofon dan mengubahnya menjadi sinyal elektronik sehingga dapat ditangkap dan direkam. Hasil proses rekaman ini biasanya disebut audio file berupa “WAV”. File WAV dikembangkan oleh Microsoft dan IBM sebagai format standar untuk menyimpan rekaman suara yang berkualitas tinggi yang dapat diolah dengan mudah.
  • MIDI Recording menggunakan perangkat elektronik seperti komputer dan alat-alat lainnya (contoh: keyboard controller, electric drum pad, dll) dan software musik untuk mendapatkan hasil rekaman berupa data yang disebut MIDI (Musical Instrument Design Interface). Bisa dikatakan, MIDI adalah semacam kode untuk perangkat-perangkat elektronik dan digital saling berkomunikasi.

Seusai melakukan rekaman, karya musik biasanya butuh untuk diproses agar hasilnya lebih baik, yaitu editing, mixing, dan mastering. Editing adalah proses mengubah data, misalnya menambah atau mengurangi suara agar terdengar lebih baik. Setelah proses editing, karya bisa dilanjutkan ke mixing, serangkaian proses untuk mencampurkan suara-suara yang ada agar seimbang dan nyaman didengar; serta mastering, serangkaian proses untuk menyatukan dan menjaga konsistensi suara yang ada, misalnya lagu-lagu dalam sebuah album. Software yang sering digunakan untuk produksi adalah jenis Digital Audio Workstation (DAW) yang didesain untuk dapat merekam, mengedit atau memutar ulang audio digital maupun memanipulasi suara, contohnya: Mixcraft.

Proses produksi musik tidak hanya membutuhkan keterampilan musikal tetapi juga penguasaan komputer dan software. Semua orang, baik pemula maupun profesional dapat mengerjakannya. Namun hasil seorang professional tentunya akan berbeda dengan pemula. Itulah sebabnya mengapa sekarang ini pendidikan musik-teknologi semakin dicari baik di dalam maupun luar negeri karena kebutuhan industri musik digital yang meningkat.

Selain berperan dalam produksi, musik-teknologi sangat menunjang dalam pertunjukan musik maupun pembelajaran. Salah satu contohnya penggunaan minus-one yang sering berfungsi sebagai backing-track atau accompaniment (musik iringan). Minus-one adalah musik yang salah satu instrumennya dihilangkan, contohnya lagu-lagu untuk karaoke yang tidak ada vokalnya. Dengan menggunakan minus-one, murid dapat mendapatkan sensasi bermain dalam kelompok dan belajar untuk lebih disiplin mengikuti tempo dan harmoni lagu. Sering juga disebut sebagai sequencer yang sebetulnya berasal dari penyebutan aplikasi untuk memutar-ulang suara, musik iringan telah membuat penyajian musik seperti konser, menjadi lebih ramai dan menarik.

Sekolah Musik Indonesia menyediakan program belajar musik teknologi yaitu Multimedia Technology Lab mulai dari usia 9 tahun hingga dewasa yang cocok untuk kamu yang ingin melengkapi diri dengan keterampilan dalam musik-teknologi agar kamu bisa memproduksi karya-karya musikmu sendiri.

--

--

Sekolah Musik Indonesia

instabio.cc/smialamsutera || Searching for the BEST course music? Sekolah Musik Indonesia provide music learning with the 21st-century learning method.