HOW TO MANAGE YOUR KID’S SCREEN TIME?

Sekolah Musik Indonesia
3 min readMar 23, 2021
Designed by Freepik

Kemajuan teknologi yang begitu pesat membuat kita semua tidak dapat lepas dari gadget, bahkan hampir keseluruhan waktu kita setiap hari melakukan di layar laptop/komputer sampai smartphone. Kita memang tidak bisa menghindari perubahan zaman yang ada saat ini yang semua serba digital. Kegiatan sekolah, pekerjaan, pendidikan bahkan semua informasi bisa didapatkan hanya dengan 1 genggaman. Hal ini semakin terlihat nyata ketika ada pandemi Covid-19 yang membuat perubahan semakin begitu cepat dan memaksa kita semua untuk beradaptasi dengan teknologi seperti online class, work from home, streaming film melalui aplikasi bukan lagi ke bioskop, dll.

Sehingga membuat kita lebih sering screen time. Screen time adalah durasi waktu yang digunakan dalam penggunaan gadget baik itu smartphone. television, laptop/komputer. Sehingga kondisi saat ini membuat orang tua sangat kuatir ketika anak melakukan screen time terlalu lama, dan ada banyak pertanyaan berapa lama idealnya anak screen time?

Berdasarkan kelompok American Academy of Pediatrics (AAP) dan World Health Organization (WHO) penggunaan screen time disesuaikan usia anak, sekalipun tidak semua durasinya dibuat sama karena komputer, tablet, smartphone adalah perangkat multiguna yang dapat digunakan untuk banyak tujuan.

Melihat aturan penggunaan screen time pada anak, tentu sebagai orang tua pasti kesulitan dalam memberikan batasan yang ada, apalagi selama masa pembelajaran daring akibat pandemi covid-19. Berikut tips yang dapat digunakan :

1. Fokus pada kualitas bukan kuantitas

Common Sense Research mengelompokan 4 kategori screen time :

  • Konsumsi yang bersifat pasif : Nonton video, film, baca, mendengarkan musik
  • Konsumsi yang bersifat interaktif : bermain game, browsing internet
  • Komunikasi : Video-chatting, sosial media
  • Pembuatan konten : membuat seni digital atau musik

Kategori ini sangat membantu kita untuk fokus terhadap kualitas yang dilakukan anak selama screen time bukan kuantitas waktu yang digunakan, karena bisa jadi anak menggunakan sarana media untuk mengembangkan diri atau menambah wawasan.

2. Gunakan screen time di manapun dan kapanpun untuk sesuatu yang bermanfaat

Screen time dapat menciptakan peluang untuk saling terhubung/terkoneksi dengan teman/saudara/keluarga seperti google meet, zoom meeting, skype atau menikmati film keluarga bersama bisa menjadi waktu ikatan yang berkualitas. Tentu saja, kita mungkin tidak dapat duduk dan menonton kartun bersama anak-anak kita dari awal hingga akhir. Tetapi kita mungkin punya waktu untuk melongok dan membuat komentar atau mengajukan pertanyaan, menghubungkan dengan anak kita tentang apa yang mereka tonton sebelum kembali membuat makan malam, misalnya. Ini tidak selalu memungkinkan.

Cobalah untuk menghindari anak secara pasif menonton sendiri dalam jangka waktu yang lama.

3. Membuat aturan dalam penggunaan media di keluarga

Screen time yang berlebih sering terjadi karena tidak ada aturan yang pasti di dalam anggota keluarga, atau bisa jadi kita sebagai orang tua memberikan contoh misalnya saat ketika makan selalu melihat gadget. Oleh karena itu perlu membangun perencanaan dalam menggunakan media dan menetapkan aturan yang berlaku di semua anggota keluarga.

Dalam ini libatkan anak untuk dalam proses perencanaan membuat aturan terutama anak yang lebih besar atau remaja, sehingga mereka merasa dilibatkan, didengar, didukung sekaligus meningkatkan perasaan untuk mereka berpegang pada rencana tersebut.

4. Mencari kegiatan lain yang positif

Orang tua perlu mencarikan sumber kegiatan lain, selain yang mengharuskan anak menggunakan gadget, seperti pengembangan bakat atau kegiatan yang positif sesuai minat dan bakat anak, contohnya: dance, lego, robotic, bermain musik, berkebun, dll.

Segala aktifitas yang bisa memberikan alternatif sehingga anak tidak menghabiskan waktunya pada media dan bisa mengembangkan soft skill yang menunjang mereka untuk memiliki life skill di masa depan. Dalam hal ini Sekolah Musik Indonesia mendukung orang tua dan memfasilitasi untuk anak bisa belajar musik, bukan hanya untuk kegiatan positif tetapi juga mengasah kemampuan anak berpikir kreatif, kritis, berkomunikasi dan berkolaborasi.

5. Komunikasi dan Kontrol

Hal yang paling penting adalah mengkomunikasikan kepada anak-anak mengapa mereka perlu membatasi durasi menatap layar. Berikan penjelasan dengan dukungan positif untuk membantu mereka mengatur screen time. Orangtua dapat menggunakan aplikasi atau fitur monitor untuk mengontrol screen time pada anak-anak, tetapi tidak banyak anak-anak, terutama anak-anak yang menjelang remaja, suka ‘diawasi’.

Oleh karena itu, komunikasi adalah hal terpenting untuk dibangun agar anak-anak menerima mengapa orang tua membantu mereka mengontrol screen time (Bahkan kita sebagai orang dewasa pun tetap belajar mengatur screen time diri sendiri demi kesehatan mata!).

--

--

Sekolah Musik Indonesia

instabio.cc/smialamsutera || Searching for the BEST course music? Sekolah Musik Indonesia provide music learning with the 21st-century learning method.